Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu

Senin, 23 September 2019

Benang dan Layang-layang




Perempuan ibarat benang, dan laki-laki ibarat layang-layang.

Kalimat diatas memiliki makna seperti "Dibalik suksesnya seorang laki-laki, ada perempuan hebat yang mendampinginya."
Bagaimana relasi nya?
Seperti ini: Bila benang memiliki kualitas buruk, mustahil rasanya ia dapat menerbangkan layang-layangnya setinggi mungkin, karena ia tak mampu menahan kencangnya angin.

Tentu, benang kualitas terbaik tidak bisa begitu saja tercipta, melainkan melalui proses. Sebagaimana perempuan yang baik juga tak akan lahir dengan sendirinya, kecuali dengan keinginan belajar dan terus belajar menjadi perempuan yang baik bagi laki-laki yang bersamanya nanti.

"Dibalik suksesnya seorang laki-laki, ada perempuan hebat yang mendampinginya, begitupun sebaliknya." banyak orang mengatakan hal ini.
Namun menurut Syekh Jihad Al-Turbany, kata-kata diatas malah masih belum sepadan. Menurutnya, “Dibalik kebesaran umat, ada Perempuan hebat.” Sejatinya begitulah seorang perempuan menjadi tempat sandaran bagi peradaban.

Umar bin Khattab ra pun mengatakan : “hancurnya sebuah Negara karena rusaknya perempuan.”
Seorang perempuan harus bisa memahami bahwa masa depan peradaban ada di bahunya. Ia mesti mempersiapkan matang-matang untuk mendidik anak dan mendampingi suaminya dengan penuh kasih sayang. Sebab, dari tangan lembutnya lah tercipta suasana untuk saling memperbaiki dan berbagi semangat agar menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warahmah.
Untuk itu, sebelum menerbangkan layang-layang kau perlu mengetahui bagaimana menjadi benang terbaik. Buatlah layang-layangmu terbang setinggi-tingginya. Karena setinggi apapun ia terbang, dia akan selalu terikat olehmu dan akan terus bergantung denganmu. Jagalah dia agar tidak putus dan hilang arah, ingatlah bahwa layang-layang selalu ingin terbang tinggi.


Dikutip dari buku Perempuan Teduh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar