Perempuan
ibarat benang, dan laki-laki ibarat layang-layang.
Kalimat diatas memiliki makna seperti "Dibalik suksesnya seorang laki-laki, ada perempuan hebat yang mendampinginya."
Bagaimana relasi nya?
Seperti ini: Bila benang memiliki kualitas buruk,
mustahil rasanya ia dapat menerbangkan layang-layangnya setinggi mungkin,
karena ia tak mampu menahan kencangnya angin.
Tentu, benang kualitas terbaik
tidak bisa begitu saja tercipta, melainkan melalui proses. Sebagaimana perempuan
yang baik juga tak akan lahir dengan sendirinya, kecuali dengan keinginan
belajar dan terus belajar menjadi perempuan yang baik bagi laki-laki yang
bersamanya nanti.
"Dibalik suksesnya seorang laki-laki, ada
perempuan hebat yang mendampinginya, begitupun sebaliknya." banyak orang mengatakan hal ini.
Namun menurut Syekh Jihad Al-Turbany,
kata-kata diatas malah masih belum sepadan. Menurutnya, “Dibalik kebesaran
umat, ada Perempuan hebat.” Sejatinya begitulah seorang perempuan menjadi
tempat sandaran bagi peradaban.
Umar bin Khattab ra pun mengatakan : “hancurnya
sebuah Negara karena rusaknya perempuan.”
Seorang perempuan harus bisa memahami
bahwa masa depan peradaban ada di bahunya. Ia mesti mempersiapkan matang-matang
untuk mendidik anak dan mendampingi suaminya dengan penuh kasih sayang. Sebab,
dari tangan lembutnya lah tercipta suasana untuk saling memperbaiki dan berbagi
semangat agar menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warahmah.
Untuk itu, sebelum menerbangkan layang-layang
kau perlu mengetahui bagaimana menjadi benang terbaik. Buatlah layang-layangmu
terbang setinggi-tingginya. Karena setinggi apapun ia terbang, dia akan selalu
terikat olehmu dan akan terus bergantung denganmu. Jagalah dia agar tidak putus
dan hilang arah, ingatlah bahwa layang-layang selalu ingin terbang tinggi.
Dikutip dari buku Perempuan Teduh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar