Lebih tepatnya bukan “nggak bisa diungkapin” sih,
tapi gengsi dan takut menceritakannya kepada orang yang salah.
Dalam postingan kali ini, inas mau bahas tentang pengagum
rahasia. *uhuuuuuk*
Kalian pasti pernah dong kagum sama seseorang? Yaps
itu hal yang wajar kok, jadi jangan takut dibilang gimana gimana gitu.
Maksud inas disini “kagum” nya versi kagum sama
seseorang yang lawan jenis yaaa, bukan sejenis (ntar dikira lesbi/homo lagi -_-
wk~)
Seseorang, kalo lagi kagum sama seseorang pasti
bakalan pengen banyak tau tentang sosok yang sedang ia kagumi ini. #cieeeeeee
Kagum itu sama nggak sih sama cinta/suka?
Hmmm gimana yaaa *mikir keras*
Beda atuh … kagum kan Cuma sebatas suka karena ada
satu hal yang menarik dan kita anggap itu special, nah kalo cinta kan nggak
hanya sebatas kagum, tapi ada juga rasa
yang berharap seseorang itu selalu ada disamping kita dan bersedia saling menerima
kekurangan #ciaaaah bahasanya acak adul -_-
Itu sih pendapat inas yaaa, kalo kalian punya
pemikiran lain ya itu hak kalian.
Mengagumi dalam diam itu lebih asyik.
Kenapa?
Nggak tau kenapa -_-!
Sebagai mantan pengagum rahasia, inas punya saran
nih buat kalian…
Kalo lagi mengagumi seseorang mendingan nggak usah
cerita-cerita ke teman deh, sekalipun itu sahabat paling dekat, karena itu bisa
jadi boomerang buat kamu (dan kemungkinan juga bakalan ada kejadian “teman
makan teman” #ups)
manusia hidup nggak luput dari kesalahan, bisa jadi teman curhat kamu ini keceplosan didepan yang lain. emang sih dia nggak sengaja, tapi berabe dong urusannya kalo kaya gini :p
Sekali lagi inas ingetin ni, Lebih baik kagum dalam
diam dari pada tersakiti oleh harapan. #nah :D
Ada yang seneng dapet gratisan/bonusan?
Nih inas kasih bonus puisi tak berjudul deh.
Hahahaha
Happy reading!
Tak perlu perhatian
Tak perlu belas kasihan
Engkau yang selalu ku tunggu dalam penantian
Mungkin tak peduli dengan keadaan
Biarlah aku bernyanyi bersama kupu-kupu
Yang terbang bersama harapan baru
Biarlah aku selalu menunggumu
Datang padaku dengan pelukmu
Entah apa yang akan terjadi dikemudian hari
Saat aku tak lagi bisa berdiri sendiri
Entah apakah rasa ini abadi
Atau hanya datang lalu pergi
Detik waktu terus berjalan
Kuharap seiring dengan harapan
Namun satu hal yang perlu kamu tahu
Mata ini bisa menutup dari apa yang dilihat
Tapi hati tidak pernah bisa menutup dari apa yang
dirasakan
Karena hati ini selalu tau, kepada siapa ia terpaku…
Ciaaaaaat sok puitis ya inas -_- hahaha hiraukan!
Ngga kerasa artikel ini udah sampe 5000 kata… haha
lebay -_-
Akhir kata, inas mengucapkan terimakasih. See you
next post!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar