Tidak ada manusia yang sempurna di bumi ini. Begitu banyak
kisah kehidupan tentang orang berkebutuhan khusus yang dapat di angkat menjadi
sebuah motivasi bagi hidup kita. Dan artikel ini akan membahas salah satu orang
berkebutuhan khusus yang saya dan teman-teman wawancarai untuk tugas kuliah
waktu itu.
Narasumber kita dalam artikel ini bernama bapak Rahmat.
Beliau seorang pedagang asongan di daerah Pondok Gede, Bekasi. Sejak usia
7 tahun beliau kehilangan kaki kanannya
karena mengalami kecelakaan kereta Api. Namun musibah yang dialaminya tidak
membuatnya putus asa dalam menjalani hidup.
Semangat juangnya bisa kita lihat dari kisah hidupnya,
beliau mengadu nasib di kota demi menghidupi istri dan anaknya di kampung,
dengan cara berjualan rokok dipinggir jalan raya menggunakan tongkat sebagai
alat bantunya berjalan. Banyak rintangan yang ia harus hadapi saat berjualan di
jalan raya yang padat , seperti mendapat caci maki dari pengguna jalan. akan
tetapi hal itu tidak membuatnya menyerah begitu saja. Dengan penghasilan yang
bisa dibilang kurang dari kata “cukup”, ia mampu berjuang demi menyekolahkan
kedua anaknya hingga tamat bangku SMA.
*Sedikit Hasil Wawancara*
P : bagaimana suka
duka dalam berjualan dijalan raya seperti ini?
J : “suka duka
berjualan dijalan banyak tantangan dan rintangan, bagaimana diri kita sendiri
untuk menyikapi tantangan dan rintangan itu, Optimis atau Pesimis”
P : siapa sajakah
orang-orang yang menyemangati Bapak?
J : “Penyemangat
hidup ya dari orang-orang terdekat, tetapi yang lebih terpenting semangat dari
diri sendiri”.
P : Bagaimana Bapak
mengatasi rasa putus asa atau minder yang mungkin terkadang muncul?
J : “Manusia hidup
sudah diberikan banyak nikmat kenapa harus minder, kita sama-sama manusia, kita
punya pikiran dan kemauan, kecuali kalau
kita berbuat jahat itu minder dan takut
atas kesalahan wajar. Jadi tak perlu ada istilah minder dalam kehidupan.”
Setelah membaca cerita diatas, masihkah kita ingin mengeluh
dan bermanja-manja?
NB: Terimakasih yang sudah membaca, semoga menginspirasi. Artikel ini ditulis untuk memenuhi challenge menulis 30hari.
#RamadhanInspiratif
#Challenge
#Aksara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar