Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu

Sabtu, 03 Juni 2017

Perjuangan Dibalik Keterbatasan (Part2)


Artikel ini adalah lanjutan dari artikel sebelumnya, yakni tentang perjuangan dibalik keterbatasan. Dalam artikel sebelumnya, narasumbernya adalah seorang pedagang asongan, di artikel kedua ini narasumbernya adalah seorang pedagang kerupuk ikan. Untuk lebih lanjutnya mari simak cerita dibawah ini…

Narasumber kita yang ke dua bernama bapak Agus. Beliau penyandang tunanetra sejak lahir. Beliau berjualan kerupuk ikan didepan rumah, terkadang juga ia keliling dengan dibantu anaknya.

Kerupuk itu beliau dapatkan dari agen yang rutin mengirimkannya untuk bapak agus jual. Dengan penghasilan yang cukup untuk kehidupan sehari-hari, beliau menyisihkan sebagian penghasilan untuk menyekolahkan anaknya, hingga  beliau berhasil merubah nasib anaknya sehingga  tidak bernasib sama seperti beliau yang hanya berjualan kerupuk  keliling.

Salah satu  anak beliau yang  ke dua  berhasil  membuka usaha servis komputer kecil-kecilan di rumah sendiri.  Dari hasil usaha anaknya, bapak agus mendapat sedikit bantuan untuk kehidupan sehari hari ,beliau juga mempunyai seorang istri yang nasibnya  tidak jauh berbeda dengan dirinya sendiri, istrinya juga tunanetra sejak lahir. istri beliau terkadang hanya membantu bapak agus berjualan setelah menyelesaikan kewajibannya sebagai seorang ibu rumah tangga.

* Sedikit Hasil Wawancara*
P: Apa pendapat Bapak melihat orang lain yang mungkin memiliki kekurangan Sama seperti Bapak tetapi mereka menfaatkan kekurangan untuk mengemis,meminta-minta?
J : “mungkin mereka malas kali ya, padahal masih banyak pekerjaan yang jauh lebih layak dengan mengembangkan potensi yang dimiliki orang seperti kami misalnya main alat Musik, ahli memijat dan lain sebagainya yaa mungkin itu bisa dimanfaatkan sebagai mata pencaharian. Dan nggak harus mengharap belas kasihan”
P : bagaimana bapak menyingkapi keadaan yang dialami?
J : “Kalo boleh pilih, siapapun pasti nggak akan mau menerima keadaan kaya  gini kan, jadi yaa mungkin sudah tulisan atau garis dari Tuhan, kita jalani apa adanya ajalah…”



Kesimpulan?

Kesimpulan dari 2 cerita narasumber ini adalah seseorang yang memiliki keterbatasan fisik dapat menjalani dan menghadapi kehidupan tanpa harus memanfaatkan ketidaksempurnaan. Mereka juga mengajarkan kepada kita, bahwa kata “PUTUS ASA” dan “MENGELUH” adalah kata-kata yang menegaskan bahwa seseorang tersebut tidak mau berusaha dan jatuh dalam keputusasaan sehingga tidak dapat bangkit untuk kehidupan yang lebih baik.

NB: Terimakasih yang sudah membaca, semoga menginspirasi. Artikel ini ditulis untuk memenuhi challenge menulis 30hari.
#RamadhanInspiratif
#Challenge
#Aksara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar