Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu

Rabu, 23 Oktober 2019

Tulisan untuk Masa Depan

Gambar terkait


Tulisan ini sebagai pengingat ketika kelak aku sudah menjadi bagian dari hidup seseorang. Bahwa, menjadi seorang istri tidaklah mudah. Tidak selamanya penuh canda dan tawa. Tidak seindah cerita pasangan muda yang bertebaran di sosial media. Aku sudah memahaminya dengan baik, bahwa perjalanan itu penuh dengan duri yang kapan saja bisa melukai hati.

Menjadi istri, kamu harus siap mental dan juga hati. Memperbesar ruang kesabaran dan melapangkan ruang penerimaan. Sebab, ada banyak hal yang harus kamu maklumi dari suamimu yang baru kau lihat keasliannya setelah menikah. Tentang kekurangan-kekurangannya, juga tentang keburukan-keburukannya. Tetapi berjanjilah, bahwa kau akan membantunya memperbaiki diri menjadi lebih baik.

Ada banyak hal yang terjadi dalam kehidupan setelah menikah. Penyatuan dua keluarga yang mungkin akan sulit kau berbaur dengannya. Sikap baik terhadap beberapa orang yang mungkin kurang menyukai hubungan kalian. Sikap empati terhadap mertua yang nanti menjadi ibu kedua. Semuanya butuh proses yang panjang. Mungkin melelahkan batin, namun satu hal yang harus diyakini, bahwa kau melakukan itu semua semata-mata untuk Allah.

Penyatuan dua karakter yang berbeda-yang mungkin akan banyak menemukan perdebatan. Kamu yang keras kepala, dan dia yang juga tak mau mengalah. Kumohon, jangan tinggikan ego setelah menikah. Banyak-banyaklah mengalah demi membuatnya bahagia. Jika ada yang perlu diluruskan, tunggulah sampai suasana menjadi lebih tenang. Bicaralah yang santun dan penuh kelembutan. Jadilah sebaik-baiknya istri untuk lelakimu.

Kelak, jika kau mendapati masalah besar dalam rumah tanggamu, cepatlah mengadu pada Allah. Basuh wajahmu dengan wudhu, lalu berlama-lamalah di dalam sujud. Mintalah pertolonganNya dalam setiap masalah yang sedang menghadang. Tenangkan dirimu lebih dulu dan yakinilah di dalam hati bahwa apapun yang terjadi, kau akan mencari 1001 alasan untuk tetap berbaik sangka pada suami.

Sebelum menikah, kau sudah harus memiliki kepercayaan yang penuh terhadapnya. Hingga masalah sepahit apapun di depan sana, kau akan bisa melaluinya dengan ketenangan. Banyak-banyaklah berdoa, dan minta Allah menjaga mata dan hatinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar