Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu

Senin, 29 Mei 2017

Hijrah?


Siapa yang menyangka seorang perempuan yang keras kepala, susah diatur dan acuh tak acuh terhadap ilmu agama tiba-tiba mengambil keputusan untuk HIJRAH?
Inilah yang terjadi kepada seorang perempuan yang kerap di sapa Via.

Semasa SMA dia habiskan menjadi vokalis band sekolah bersama keempat temannya yang laki-laki semua. Nakal, sering kabur kekantin saat pelajaran, susah diatur begitulah tabiatnya. Mereka yang mengetahui Via kenapa seperti ini beranggapan karena dia kurang mendapatkan kasih sayang dari orangtuanya yang broken home.


Selepas SMA, dia mencari perkerjaan sana-sini tak kunjung dapat. Ya, ia pun sadar di zaman sekarang memang sulit untuk mendapatkan perkerjaan hanya berbekal ijazah SMA.
Masalah demi masalah perlahan-lahan mulai menghampiri dan semakin banyak hingga rasanya ia ingin menangis sejadi-jadinya meluapkan dan menceritakan segalanya namun ia kini tidak memiliki teman. Teman-temannya perlahan menjauh dan memiliki kesibukan masing-masing.

Suatu hari diwaktu dzuhur, saat ia sedang duduk istirahat dekat masjid ada sekumpulan wanita berjilbab lebar saling bercerita tampaknya dekat sekali seperti bersaudara, Via hanya memandang mereka yang saling bercerita dan entah mengapa air matanya tiba-tiba menetes. Salah satu dari wanita berjilbab itu menyadari keberadaan Via yang memandanginya kemudian bertanyalah ia kepada Via:
“assalamu’alaikum, hai, namaku dita. maaf kenapa kamu menangis?” sapa nya tanpa basa-basi.
“wa’alaikumsalam. Oh nggak ada apa-apa kok, aku cuma terharu ngeliat kalian bisa saling bercerita. Coba aja teman-temanku bisa kaya kalian”
“hmm jadi gitu, apa kamu mau gabung sama kami? Mungkin kita bisa saling sharing?”
Tanpa dipikir panjang, Via tersenyum mengangguk tanda menyetujui.

Bergabunglah Via dengan para wanita berjilbab lebar itu yang sepertinya seumuran dengan via. Awalnya via merasa takut dan risih dengan penampilannya yang seperti sekarang ini, apakah para wanita ini mau menerima kehadirannya? Namun ketakutan itu perlahan luntur, wanita-wanita ini sangat hangat menyambut kedatangan via meskipun saat itu ia belum berhijab.

Dan mulailah Via bercerita bagaimana tentang kehidupannya.
Sepulangnya dari masjid, ia merenung, banyak sekali pertanyaan yang terlintas tapi ia tidak tahu jawabannya. Pertanyaan ini tentang ketenangan batinnya saat berkumpul dengan para wanita tadi di masjid.

Beberapa kali Via berkumpul dengan teman-teman barunya, ia sadar akhirnya beberapa pertanyaan itu  kini memiliki jawaban. Inilah titik terang dari perjalanan hidup Via, “HIJRAH”.

Via kini bangkit dari keterpurukan, melawan semua ego, gengsi.
Via kini semakin banyak belajar tentang ilmu agama dan kini ia menjadi guru TPA dilingkungan rumahnya.
Diawal hijrahnya banyak cibiran, banyak omongan yang tidak sepantasnya dilontarkan namun Via menganggap itu adalah cara Allah menguji seberapa kuat imannya, dan untuk menguji kesungguhannya dalam proses hijrah.

Subhanallah, begitu banyak cara Allah memberi hidayah kepada hambaNya, salah satunya ya seperti cerita Via ini. Bermula dari keterpurukan dan tidak sengaja bertemu dengan orang-orang yang telah dipilih Allah sebagai perantara pemberi hidayah bagi seorang Via yang jauh dari Allah.



NB: Terimakasih yang sudah membaca, semoga menginspirasi. Artikel ini ditulis untuk memenuhi challenge menulis 30hari.
#RamadhanInspiratif
#Challenge
#Aksara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar